analisis laporan keuangan

ANALISA LAPORAN KEUANGAN
kelas: ak2 08 unismuh
DOSEN PENGAMPUH: EUIS EKA PRAMIARSIH M.Pd
Tujuan Analisis Laporan Keuangan Oleh Barbagai Pihak
Analisis laporan keuangan di lakukan oleh seorang fropesianal yang menyajikan laporan dalambentuk rasio yang menggunakan informasi sebagai mana terjadi dalam laporan keuangan. Untuk pengambilan keputusan
a. Tujuan Analisa
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasi yamg telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan Jadi tujuan analisis keuangan adalah untuk menambah informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan secara legkap.
· Objek Analisis Laporan Keuangan
- Analisis laba/rugi merpakan media untuk mengetahui keberhasilan operasional perusahaan, keadaan usaha nasabah, kemampuan memperoleh laba, dan efektivitas operasinya.
- Analisis neraca merupakan refleksi hasil yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu mengenai modal yang digunakan untuk melaksanakan dan mencarinya dalam sutu kegiatan usaha tersebut. Juga disi dapa dilihat fleksibilitas dana menurut kombinasi antara tang jangka pendek dan jangka panjang atau antara antara hutang kepada pihak lain, dan adanya ketimpangan pembiayaan jangka pendek utk jangka panjang atau sebaliknya.
· Analisis Arus Kas
- Analisis arus kas dapat menunjukkan pergerakan arus kas darimana sumber kas diperoleh dan kema di alirkan. Biasanya sumber kas diperoleh dari tiga sumber: operasional, pembiayaan dan investasi.
· Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan
- Laporan keuangan disusun menggunakan istilah teknis dan pemakai laporan harus di asumsikan menguasai teknis akuntansi.
- Akuntansi didominasi informasi kuantitatif. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantitatifkan biasanya di abaikan.
- Dalam keadaan lain disebutkan jika ada indikasi rugi maka harus dicatat tetapi jika ada indikasi laba tidak dicatat, sehingga ada holding gain yang tidak diungkapkan.
· Kelemahan Analisis Laporan Keuangan
- Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan keuangan oleh karenanya kelemahan laporan keuangan harus selalu diingat agar kesim pulan dari analis itu tidak sah.
- Objek analisi laporan keuangan hanya lapoaran keuangan. Untuk menilai suatu laporan keuangan tidak cukup hanya dari angka-angka laporan keuangan.
- Objek analisis adalah data histories yang menggambarkan masa lalu dan kondisi ini bias saja berbeda dengan masa depan.
- Jika kita melakukan perbandingan dengan perusahan lain maka perlu dilihat antara lain:
Ø Prinsip akunansi
Ø Size perusahaan
Ø Jenis industry
Ø Periode laporan
Ø Laporan konsilidasi
Ø Jenis perusahaan atau non profit motive.
- Laporan keuangan hasil konsolidasi mata uang asing harus mendapat perhatian, bias saja terjadi perbedaan karena perbedaan kurs mata uang.

· Kelemahan Analisis Rasio
- Rasio itu diambil dari data akuntansi yang meliki sifat-sifat tersendiri. Dan bukan tidak mungkin data akuntansi itu sendiri mengandung manipulasi atau kesalahan-kesalahan lain.
- Dalam menilai suatu rasio harus hati-hati. Mungkin perusahaan melakukan obral besar-besaran dan cenderung mau bangkrut atau perusahaan jenisnya berbeda.
- Membandingkan suatu rasio harus hati-hati. Karena banyak trik yang digunakan manajemen yang diperbaiki rasio.
- Harus juga disadari bahwa laporan keuangan yang dianalisis tidak menggambarkan perubahan nilai uang dan tenaga belinya.
b. Analisis Rasio
Tujuan utama utama perusahaan adalh memaksimalkan nilai perusahaan. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus memamfaatkan keunggulannya dan terus memperbaiki kelemahanya.
Banyak teknk yang dapat digunakan untuk menganalis laporan keuangan, namun pembahasan ini dibatasi hanya pada analisis rasio-rasio keuangan.
· Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menunjukan hubungan kas dan aktiva lancer lainnya dengan kewajiban lancer. Posisi likuiditas perusahaan akan sangat berhubungan dengan kemampuan perusahan melunasi kewajiban jangka pendek.
· Rasio Lancar
Rasio lancar=
Aktiva lancar
Kewajiban lancar
Missal PT Japurut memiliki rasio lancar 2,5 kali, dimana rasio rata-rata perusahaan dalam industri di mana PT Japurut itu berada adalah 3,6 kali. Hal ini berarti bahwa rasio lancar PT japurut lebih rendah daripada rasio lancar rata-rata perusahaan dalam industri.
Bila rasio lancar suatu perusahan jauh dari rata-rata industry, maka manajemen perusahaan harus menganalisa lebih lanjut mengapa hal ini terjadi.
· Rasio Cepat/Rasio Cair (Acid Test)
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek tampa mengandalkan persediaan.
Rasio cepat=
Aktiva lancar-persediaan
Kewajiban lancar
Jika PT Japurut mampu menagih piutangnya maka Japurut dapat melunasi kewajiban lancarnya tampa melikuidasi persediaan.
· Rasio Pengelolaan Aktiva
Untuk mengukur seberapa efektif perusahan mengelola aktivanya. Rasio ini juga melihat kewajiban nilai aktiva pada neraca, sehingga nilai aktiva yang disajikan tidak terlalu tinggi, dan tidak terlalu rendah.
- Rasio perputaran persediaan (investory turn over ratio)
Rasio ini bertuuan untuk menunjukan perputaran persediaan perusahaan. Semakin cepat perputaran persediaan, maka semakin besar tingkat keberhasilan perusahaan.
Sario perputaran persediaan=
penjualan
persediaan
Misalnya rasio perputaran adalah 5 kali dimana rasio perputaran persediaan rata-rata prusahaan dalam industri adalah 9 kali. Hal ini berarti tingkat perputaran persediaan jauh lebih rendah dari pada tingkat perputaran persediaan perusahan lain dalam industri. Hal ini juga menunjukan bahwa perusahan terlalu banyak menyimpan persediaan, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak produktif dalam mengelola persediaan.
· Rasio Priodepenagihan Rata-Rata (Day Sales Outstanding-DSO)
- Rasio ini digunakan untuk menaksir berapa lama jangka waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk merealisasikan penerimaan kas atas penjualan yang telah dilakukan.
DSO
=
piutang
=
piutang
Rata-rata penjualan/hari
Penjualan tahunan/360
Misalnya DSO perusahaan adalah 40 hari dimana DSO rata-rata perusahan dalam industry adalah 30 hari, hal ini menunjukan bahwa kemmpuan perusahan untuk menagi piutangnya kepada pembeli lebih rendah dari pada kemampuan perusahan lain dalam industry.
· Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turn Over Ratio)
Rasio ini berpungsi mengukur efektifitas perusahan dalm menggunakan aktiva tetapnya (pabrik, mesin, peralatan,dll)
Rasio Perputaran Aktiva Tetap
=
penjualan
Aktiva tetap bersih
Hal ini menunjukan bahwa penggunaan aktiva tetap perusahaan memiliki tingkat efetifitas yang sama atau tidak dengan perusahan lain dalam industri. Permaslahan yang munkim muncul pada waktu manajemen mengertikan rasio perputaran aktiva tetap adalah inflasi. Inflasi dapat menyebabkan nilai sebagian besar aktiva yang dibeli dimasa lalu akan dinyatakan terlalu rendah (ingat prinsip pengakuan biaya historis)
· Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Assest Turnover Ratio)
Rasio perputaran total aktiva ini berpungsi untuk mengukur perputran semua aktiva perusahaan.
Rasio perputaran aktiva
=
Penjualan
Total aktiva
c. Rasiom Manajemen Utang
Pembiayaan perusahaan biasa bersumber dari dua pihak; pembiayaan internal atau pembiayaan dari pihak luar melalui utang. Pembiayaan melalui utang biasa disebut leverage memiliki dampak yang serius bagi perusahaan jika perusahaan ingin mendapat tambahan modal melalui utang. Calon kreditu pasti akan sangat memperhatikan rasio ini.
· Rasio Total Utang Terhadap Total Aktiva (Debt Ratio)
Rasio ini berpungsi untuk mengukur persentasi pembiayaan perusahan yang disediakan oleh kreditur.
Debt rati
=
Total hutang
Total aktiva
Misalnya rasio utang perusahan adalah 60.2% diman rasio utang perusahan lain dalam industri adalah 48,5% hal ini menunjkan bahwa kreditor telah memberikan lebih dari setengah pembiayaan perusahan.
maaf teman-teman, ketikan belum rampung. insya Allah minggu depan akan saya usahakan untuk menyelesaikannya.

Comments
0 Comments

0 komentar:

Popular Posts